Jumat, 18 Januari 2019

Menunggu

Aku tidak tahu kapan saat nya hati ini merasa jenuh, bahkan capek untuk menunggu sebuah jawaban.

Aku juga tidak tahu, entah perasaan mu terhadap ku, masih sama seperti awal kita menikah atau pun sudah hilang tidak tersisa.
Jauh di dalam hati ku yang paling dalam hanya ada dua nama yang harus ku genggam, hanya kamu suamiku dan anak ku .

Jika ada kesempatan kedua untuk memperbaiki, kenapa tidak ??
Suamiku, hanya kamu cuma kamu yang ada di dalam diriku .
Dan anak kita adalah harapan dan masa depan kita, jangan kamu menyia nyiakan putri kita untuk menurutu keegoisan hati.
Cukup bencilah saya, tapi jangan benci anak kita.

Papa, kembalilah ....
Kembalillah.....
Untuk aku dan anak kita....
Aku tidak tahu lagi ...
Aku harus bagaimana supaya kamu bisa kembali seper

0 komentar:

Posting Komentar